6 Derita Mahasiswa Akhir yang Sulit Dimengerti

FB Share
Photo by Lacie Slezak on Unsplash

Kehidupan di bangku perkuliahan sebagai mahasiswa memang penuh lika-liku. Awalnya bahagia namun ternyata saat menjalani ada-ada saja yang terjadi termasuk derita yang dialami oleh mahasiswa akhir.

Setelah masuk menjadi mahasiswa baru, rasanya kehidupan di bangku kuliah akan sangat menarik dan bahagia. Setelah menjadi mahasiswa pertengahan, kita disibukkan dengan kegiatan di organisasi, UKM, atau mengikuti berbagai penelitian.

Sampai akhirnya kita tiba di masa semester akhir perkuliahan, akhirnya kita sadar bahwa hidup sebagai mahasiswa tidaklah semudah itu. Kita dibebankan dengan berbagai tuntutan yang harus dipenuhi.

Skripsi yang membayang-bayangi, masa depan yang yang ada di depan mata, sampai tuntutan untuk menjadi pribadi dewasa yang seutuhnya. Sebenarnya, apa saja derita mahasiswa akhir yang perlu untuk dimengerti?

1. Merasa Sendiri & Kehilangan Teman

Di awal perkuliahan, kita masih bersama-sama dengan teman-teman seangkatan mengikuti mata kuliah yang sama. Semakin lama, mata kuliah yang diambil semakin sedikit, sampai akhirnya kita fokus pada penelitian dan skripsi.

Di masa-masa inilah mahasiswa sudah fokus pada dirinya masing-masing dan tidak lagi banyak melakukan interaksi dengan teman-teman lainnya. Akibatnya, tidak jarang kita merasa sendiri. Apalagi ketika satu-persatu teman kita akhirnya wisuda dan sudah memiliki kehidupan lain di luar sana.

2. Menjadi Orang Asing di Kampus Sendiri

Ketika kita sudah masuk semester akhir, tidak banyak aktivitas di kelas atau kampus yang diikuti. Berbeda dengan mahasiswa baru yang ramai bersama-sama di kampus dan mengikuti berbagai kegiatan. Hasilnya, mahasiswa akhir ini merasa asing di kampus sendiri.

Apalagi ditambah kedatangan mahasiswa baru yang sama sekali asing di mata mahasiswa akhir. Tidak jarang mereka juga dihantui dengan pernyataan, “loh, masih kuliah ya mbak? Kirain udah lulus.” sungguh pernyataan yang menyakiti hati.

3. Dihantui Perpanjangan Semester

Kewajiban mahasiswa ketika kuliah salah satunya adalah membayar uang kuliah. Sejak awal perkuliahan, hal itu memang sudah tentu dilakukan tanpa merasa terpaksa.

Namun, lain cerita ketika kita sudah berada di semester akhir. Kuliah hanya perkara menyusun skripsi saja, namun kita dihantui dengan perpanjangan semester yang harus membayar UKT kembali jika tidak segera lulus.

4. Merasakan Sulitnya Menyusun Skripsi

Banyak orang yang menggampangkan perkara menyusun skripsi. Namun percayalah, bahwa menyusun skripsi sangatlah menantang. Banyak kabar beredar orang yang putus asa karena skripsi.

Maka, jika kakak atau orang di sekitarmu sedang menyusun skripsi, jangan pernah kamu menyepelekan atau justru mengejeknya. Berikan kekuatan untuk menghadapinya:”)

5. Menghadapi Dosen Pembimbing

Bercerita tentang tipe-tipe dosen pembimbing memang tidak ada habisnya. Banyak dosen baik hati yang mensupport secara penuh mahasiswanya, namun banyak pula dosen yang membuat kita senam jantung dengan perkataan dan perbuatannya.

6. Tekanan dari Mana Saja

Tidak hanya tekanan dari diri sendiri untuk segera lulus dan wisuda, namun tekanan yang dihadapi oleh mahasiswa akhir seakan tidak ada habisnya. Di rumah misalnya, para tante saudara-saudara menanyakan soal menikah yang bahkan tidak pernah terbesit dalam pikiran mahasiswa akhir yang sedang stres menghadapi skripsi.

Belum lagi pertanyaan bekerja di mana yang akan semakin membuat mahasiswa akhir ini tertekan. Itulah bukti bahwa menjadi mahasiswa akhir maka masa depann seakan sudah di depan mata.

Meski banyak derita yang dilalui oleh mahasiswa akhir, namun percayalah bahwa semua dapat kita lalui. Selesaikan satu-persatu, jangan pikirkan perkataan orang yang hanya akan menghambat kita untuk berkembang.

Tentukan tujuanmu sendiri, bukikan bahwa kamu bisa melewati semuanya. Untuk kalian yang belum merasakan atau tidak merasakan menjadi mahasiswa akhir, berilah kepercayaan dan dukungan bagi para mahasiswa akhir yang ingin untuk dimengerti ya!

Gööp - For the group you love

Penulis : Nafi Khoiriyah

Editor : Aneq Oktina


6 Derita Mahasiswa Akhir yang Sulit Dimengerti was originally published in Gööp Kampus on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link