Bagaimana Sistem Pemilihan Daring Presiden Mahasiswa UGM 2020?

FB Share
presiden mahasiswa ugm
copyright @goopchat

Pemilihan presiden mahasiswa (Presma) UGM merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KPUM UGM).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan serentak di setiap fakultas, tahun ini pemilihan Presma UGM diselenggarakan secara daring. Lantas, apa perbedaan Pemilwa tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya?

Hadirnya 4 Capresma

Munculnya empat orang Capresma dalam Pemilwa tahun ini merupakan jumlah yang tidak sedikit. Keempat calon tersebut ialah Muhammad Fadhli Fathoni di nomor urut 1, Naufal Primaditya di nomor urut 2, Muhammad Farhan di nomor urut 3, dan Reandy Summa Justitio di nomor urut 4.

Dari empat Capresma tersebut, 3 di antaranya diusung oleh partai dan 1 di antaranya diusung oleh independen. Selain pemilihan Presma, terdapat pemilihan (Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsur Partai) DPM UP dari partai mahasiswa.

Sosialisasi Pemilwa secara Daring

Untuk mengawali rangkaian acara Pemilwa tahun ini, pihak pengenggara, yakni KPUM UGM telah melaksanakan sosialisasi Pemilwa yang dilaksanakan secara daring.

Melalui Google Meet dan YouTube KPUM UGM. Sosialisasi teraebut membahas pengenalan KPUM UGM, peraturan KPUM, teknis pencalonan, dan teknis kampanye daring.

Kampanye Daring

Setelah berkas pendaftaran tervalidasi, munculah Capresma dan calon DPM UP yang selanjutnya akan melewati masa kampanye. Sistem kampanye pada tahun ini terfokus pada kampanye daring karena terhalang situasi pandemi.

Oleh karena itu, kita tidak banyak menjumpai pamflet pamflet di sekitar kampus, tetapi banyak menemukan postingan dari masing-masing calon di berbagai media sosial.

Sistem E-Vote

Pada tahun-tahun sebelumnya, Pemilwa dilaksanakan secara offline di setiap fakultas dalam rengang waktu beberapa hari. Di sana, banyak petugas KPUM yang berjaga di setiap fakultas dan terllihat bilik-bilik tempat pemilihan dilakukan.

Selanjutnya, pada hari-H pemikihan, mahasiswa akan datang ke tempat pemilihan dengan menunjukkn Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan dipersilakan untuk mencoblos pada kertas suara. Namun, kita tidak akan menjumpai hal itu pada Pemilwa tahun ini.

Dengan sistem e-vote, KPUM mengintegrasikan pemilihan dengan akun Simaster mahasiswa. Beberapa hari sebelumnya, mahasiswa yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) mendapatkan undangan e-vote melalui akun email UGM. Pemilwa dengan sistem e-vote ini akan berlangsung pada tanggal 16–18 November 2020.

Bagaimana tanggapanmu dengan sistem Pemilwa tahun 2020 ini? Pemilwa dengan sistem e-vote ini diharapkan merupakan wujud adaptasi yang baik di situasi pandemi seperti ini.

Untuk itu, bagi kalian mahasiswa UGM yang berada di luar jogja, tetap gunakan kesempatan ini untuk berdemokrasi. Pihak penyelenggara juga diharapkan dapat menjaga kramanan dan integritasnya dalam sistem e-voting seperti ini.

Siapa saja calon yang terpilih, semoga dapat mengemban amanah dengan baik ya. Kamu juga bisa mendiskusikan tentang Pemilwa bersama kami di Komunitas UGM dibawah ya!

立即下載Gööp

Penulis : Nafi Khoiriyah

Editor : Aneq Oktina


Bagaimana Sistem Pemilihan Daring Presiden Mahasiswa UGM 2020? was originally published in Gööp Kampus on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link