Kuliah di Kampus Negeri Pilihan Terbaik, Bagaimana dengan Kampus Swasta?

FB Share

Perguruan Tinggi merupakan pendidikan yang lazim ditempuh oleh sebagian masyarakat Indonesia selepas tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Tak sedikit pelajar yang kemudian mempersiapkan diri untuk memperoleh kampus terbaik seperti yang didambakan. Namun, jika melihat laman ‘Menfess’ di Twitter, masih ada beberapa orang yang kemudian membandingkan ‘kampus mana yang memiliki kredibilitas lebih baik?

Tak segan-segan, beberapa celotehan dari warga Twitter terlontar terkait dengan komentar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Untuk tau lebih lanjut, sebenarnya apa saja perbedaan antara keduanya? Berikut ini ulasannya.

  1. Sistem penerimaan mahasiswa baru

Kampus Negeri akan menggunakan sistem seleksi yang disusun oleh kemenristekdikti, yaitu SNMPTN dan SBMPTN, jalur mandiri juga kadang dibuka di beberapa kampus. Dibandingkan dengan kampus negeri, swasta lebih leluasa untuk menerima mahasiswanya. Jalur yang digunakan dikelola penuh oleh universitas, kadang berupa CBT (Computer Based Test) atau PBT (Paper Based Test) yang terdiri dari beberapa gelombang.

2. Suntikan dana

Suntikan dana yang diberikan. Kampus negeri, seperti namanya, mendapatkan dana pengelolaan dari negara atau pemerintah. Sedangkan swasta, mereka memiliki otonomi untuk mengelola uangnya sendiri. Sumber dana ini akan berdampak pada fasilitas kampus dan pembayaran uang kuliah.

Swasta biasanya lebih mudah untuk mengajukan proposal dan pencairan dana, karena dana diatur secara mandiri. Sedangkan negeri biasanya melalui jalur birokrasi yang biasanya cukup panjang dikarenakan dana biasanya perlu dilaporkan terlebih dahulu di kementerian yang bersangkutan.

3. Sistem pembayaran uang kuliah mahasiswa

Sistem pembayaran SPP mahasiswa. Menurut beberapa sumber yang berkuliah di PTN dan PTS, konsep pembayaran yang ada di kedua kampus ini cukup berbeda. Kampus negeri, akan menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) tiap semesternya. Tidak perlu khawatir, akan disesuaikan dengan pendapatan dan kesanggupan orang tua untuk besaran nominalnya.

Setiap jurusan di kampus negeri biasanya memiliki rentang UKT yang berbeda pula. Rumpun SAINTEK biasanya memiliki golongan UKT yang lebih besar dibanding SOSHUM. Hal ini dikarenakan SAINTEK membutuhkan praktikum dan dana yang lebih besar.

Sedangkan, bagi kampus swasta, pembayaran tiap semester dibayarkan berdasarkan variasi dari kebijakan kampus. Biasanya akan mencangkup uang gedung, biaya tiap semester, almamater, dll. Dihimpun dari salah seorang mahasiswa yang berkuliah di sebuah universitas swasta di Yogyakarta yaitu UMY, ia mengaku jumlah biaya yang ia bayar setiap tahun mungkin akan berbeda jumlahnya. Besaran uang yang dibayarkan juga berbeda, tergantung pada program studi yang diambil.

4. Peraturan Kampus

Peraturan kampus swasta akan lebih fleksibel dibandingkan kampus negeri. Mengapa demikian? Karena kampus swasta memiliki hak untuk mengatur institusinya tanpa terikat langsung dengan kementerian. Walaupun kampus swasta tetap harus mengikuti beberapa aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal ini dapat meliputi program kuliah, hari libur, timeline kuliah, dan sebagainya. Jika kamu tipe anak yang ingin melakukan banyak hal misal sambil bekerja atau membangun usaha, kampus swasta adalah pilihan yang tepat. Dengan peraturan yang lebih fleksibel namun biasanya dengan biaya yang lebih tinggi.

5. Status Dosen

Dosen pada kampus PTN, memiliki status Aparatur Sipil Negara (ASN), sedang dosen PTS tidak. Namun, sekali lagi, beberapa dosen kampus negeri bisa saja mengajar di kampus swasta. Karakter dosen juga sangat mempengaruhi di dua jenis kampus ini di Indonesia. Dosen di kampus negeri biasanya lebih disiplin. Sedangkan, dosen di kampus swasta biasanya lebih fleksibel dan open minded. Hal ini dikarenakan status perguruan tinggi sangat mempengaruhi lingkungan dan budaya yang dibentuk.

Beberapa hal tersebut yang menjadi pembeda yang ada di kampus swasta dan negeri. Berkaitan dengan fasilitas, mata kuliah, dan lainnya selebihnya sama. Beberapa orang beranggapan fasilitas dalam kampus swasta, dianggap lebih baik daripada negeri. Namun, tidak demikian. Sampai pada hari ini, banyak kampus negeri dengan fasilitas kampus dan gedung yang mencukupi, Universitas Gadjah Mada, misalnya.

Kompetensi pengetahuan juga sampai saat ini masih sangat bersaing. Berkuliah di kampus swasta bukan berarti menandakan bahwa kamu tidak lebih baik dari yang berkuliah di kampus negeri, atau sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa stigma tersebut masih mengakar kuat dalam sudut pandang orang Indonesia.

Melanjutkan di kampus manapun, baik kampus negeri maupun swasta adalah pilihan masing-masing individu. Setiap orang juga memiliki alasannya sendiri untuk berkuliah. Jika disuruh memilih, kampus negeri atau swasta mana yang lebih baik, semuanya bergantung pada keadaan setiap orang. Karena setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam dunia pendidikan. Yang jelas, jangan sampai menghakimi pilihan masing-masing yang gööpers! Kita harus open minded dan menghargai setiap pilihan orang. Tetap semangat!

“Bermimpilah setinggi langit jika engkau terjatuh, maka engkau akan terjatuh diantara bintang-bintang” — Bung Karno

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link