Sari, Inspirasi Cerita Menuju Kampus Impian

FB Share

Hai gööpers, lagi pada ngapain? Sibuk persiapan ujian kelulusan? Atau, sibuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi? Mungkin diantara kamu saat ini sedang menempuh kelas 12 SMA. Tahun akhir penuh perjuangan, padat akan bimbel, try out, dan bimbang dengan pilihan — pilihan langkah selanjutnya apa yang ingin dilakukan setelah menyelesaikan bangku SMA.

Jangan gugup, karena ada salah satu gööpers yang punya cerita inspiratifnya. Namanya Sari, perjalanan panjang meraih universitas impian miliknya, patut untuk dijadikan panutan kalian, bahwa sesuatu yang berharga tak akan ada yang mudah. Pengen tau nggak sih gimana cerita Sari sampai bisa diterima menjadi mahasiswa di kampus kerakyatan (sebutan lain untuk UGM)? Ini dia ceritanya.

Sari, seorang mahasiswa FIB 2019 ini berhasil masuk UGM melalui jalur Ujian Tulis. Sejak duduk di bangku SMK dan akhirnya lulus pada tahun 2017, ia sudah menargetkan diri untuk masuk UGM. Tes pertama yang ia lalui adalah SNMPTN 2017, sayang ia gagal pada tahap tersebut. Berbekal ijazah SMK, ia kemudian memutuskan untuk masuk ke dunia kerja dengan pelatihan pramugari. Namun di tengah perjalanan, ia memutuskan untuk berhenti.

Keinginannya untuk kuliah membuatnya mencoba masuk ke salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Setelah diterima, ia akhirnya kuliah di sana dan juga bekerja. Secara diam-diam, ia mengikuti Ujian Tulis di tahun 2018, sayang ia gagal kembali. Di tahun ketiga setelah ia lulus, sang Ibu memotivasinya untuk kembali mencoba peruntungan dengan mengikuti SBMPTN. Persiapan singkat yang ia lakukan membuat ia pesimistis. Tidak ingin mengecewakan ibunya, ia mengikuti rangkaian tes UTBK 1 & 2 yang akhirnya gagal. Di titik itulah, Sari pasrah dan lelah. Tapi, ia tetap mengikuti Ujian Tulis meski dengan tanpa harapan.

Secara tiba-tiba, pada Juli 2019, banyak chat masuk dan ada panggilan dari Ibunya. Ternyata, secara tidak terduga, ibunya mengirim syarat-syarat yang harus segera dikirim ke UGM setelah mendapat kabar bahwa dirinya diterima di UGM. Tidak percaya, ia sampai menyuruh sang ibu mengecek kembali kebenarannya. Hari itu mungkin menjadi hari yang tak pernah terlupakan untuk Sari, bagai mendapatkan durian runtuh sepertinya ia diterima sebagai mahasiswa UGM.

Dalam beberapa cerita yang ia bagikan di gööp chat. Kenapa sih milih UGM? Percaya atau tidak, Sari menjawab dengan mengandalkan firasat, meskipun tentu tidak sepenuhnya. Menurutnya, ia tertarik dengan apapun yang ada di UGM, orang-orangnya, lingkungannya, kebanggaan, hingga baik buruknya. Sari mengatakan “Banyak yang mengatakan jangan bangga masuk kampus bagus kalau tidak bisa berbuat apa-apa, tapi menurutnya, bangga itu pasti kalau kita tau bagaimana kerasnya kita berjuang ! Serta betapa bangga dan melegakannya perjuangan itu terbayarkan. Di samping itu, aku sadar banyak kewajiban yang harus diselesaikan setelah jadi bagian kampus ini. Hal itu yang membuatku terus bermimpi dan percaya.”

Bangga itu pasti kalau kita tau bagaimana kerasnya kita berjuang ! Serta betapa bangga dan melegakannya perjuangan itu terbayarkan.

Join Masuk Univ | Gööp

Motivasi terbesar Sari menurutnya adalah dirinya sendiri. Meskipun banyak support system (faktor atau orang yang membuatnya merasa termotivasi) di akhir, kita yang harus sadar bahwa kita perlu berkembang. Prinsipnya, keberuntungan itu hadir dari perjuangan, bukan hanya sekedar mendamba pada Tuhan dan rebahan. Setiap orang pasti punya jalan hidup masing-masing. Perjalanan itu tidak selalu berjalan mulus, tapi terkadang perlu perjuangan lebih untuk mencapai satu tujuan.

Penulis: Nafi

Editor: Herra

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link