Cerita Horor Melegenda UGM: Dari Dulu sampai Sekarang

FB Share

Setiap tempat apalagi kampus, pasti memiliki cerita uniknya sendiri. Salah satu yang selalu menarik adalah cerita horor. Setelah kemerdekaan diraih, pada tahun 1949, berdirilah perguruan tinggi pertama di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada. Hingga kini, UGM masih mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. Namun, keberadaan universitas yang sudah sangat tua menjadikan banyak kisah yang diturunkan di tempat ini.

1. Gedung Pusat UGM

Bangunan Gedung Pusat UGM atau sering disebut Balairung UGM memang sudah sangat tua. Konstruksi bangunan dan tata letak ruangan Gedung Pusat UGM tetap dijaga keasliannya hingga kini. Tidak heran jika banyak yang merasakan aura gelap ketika berada di Balairung UGM.

Cerita turun-temurun yang terkenal adalah tentang sosok Meneer Belanda. Cerita berawal dari penampakan seorang pria Belanda yang muncul ketika mahasiswa sedang berkumpul di gedung rektorat ini.

Beberapa mahasiswa datang di Gedung Pusat untuk mengerjakan tugas, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang datang dan mengajak bercengkrama. Di tengah pembicaraan, pena salah seorang mahasiswa jatuh. Secara otomatis, ia mengambilnya dan melihat bahwa kaki bapak-bapak ini tidak menapak tanah.

Ia pun meninggalkan temannya dan kemudian menghubungi temannya untuk melakukan hal yang sama. Temannya menjatuhkan pena lagi dan ternyata benar adanya. Mereka kemudian pamit kepada bapak-bapak ini, namun sang bapak membisikkan sesuatu “kamu mau pulang karena sudah malam, atau karena sudah tau?”.

Tidak sampai disitu saja, kejadian “aneh” di Balairung UGM memang sering terjadi. Cerita selanjutnya datang dari kejadian yang dialami seorang teman yang “terkunci” di kamar mandi Gedung Pusat UGM.

Bagi teman-teman yang sudah pernah datang ke sana, mungkin mengetahui bagaimana tata letak kamar mandi dan ruangan-ruangan yang masih sangat kuno. Kamar mandi itu terletak di pojok-pojok gedung dan terpisah jauh antara kamar mandi laki-laki dan kamar mandi perempuan. Maka dari itu, banyak orang yang memilih untuk menahan daripada harus masuk ke kamar mandi gedung ini.

Kejadian terjadi saat temanku sedang berkumpul di Balairung UGM. Di tengah perbincangan, temanku ingin sekali pergi ke kamar mandi. Teman-temannya kemudian memberitahu ada kamar mandi di ujung lorong, tapi menyuruhnya untuk menahan sampai pulang. Namun, karena sudah tidak bisa ditahan lagi, temanku pergi sendiri dengan membawa hp menuju lorong yang terasa jauh dan gelap. Semakin temanku berjalan, kakinya terasa semakin berat dan dadanya sesak, perasaannya sudah tidak enak, tetapi keinginan untuk ke kamar mandi sudah tidak bisa ditahan lagi.

Ia kemudian memilih kamar mandi terdekat dari pintu, saat pintu ditarik, terdengar suara pintu yang ditutup sangat keras hingga membuat kaget. Setelah selesai, pintu kamar mandi ternyata tidak bisa dibuka. Ia mencoba berkali-kali, namun sama sekali tidak bergerak. Kemudian ia ingat membawa hp, namun ternyata sinyal tidak ada.

Akhirnya ia mundur, menarik nafas dalam-dalam, dan mencoba untuk tidak panik. Dalam hati, ia memohon untuk dibukakan pintunya, dan berhasil. Ia cepat-cepat keluar dan kemudian mendengar pintu ditutup dengan sangat keras, kembali.

2. Jembatan Perikanan

Jembatan yang melintang antara Fakultas Perikanan dan Fakultas Kedokteran Hewan ini memang menyimpan banyak cerita. Menurut beberapa kisah yang diturunkan, terdapat sosok bernama “Rohana” yang dikenal dengan sosok berkerudung, sering muncul saat malam hari di atas jembatan ini.

Jembatan yang sering disebut “Jembatan Perawan” ini memang sangat sepi ketika malam hari. Ketika pagi hari, di bawah jembatan ini akan ramai karena berada di atas pintu masuk utara. Setelah pukul 10 malam, pintu masuk ini sudah ditutup, tidak seperti pintu masuk selatan yang buka sepanjang hari.

Banyak kesaksian yang mengatakan bahwa sosok perempuan berkerudung ini sering terlihat di jembatan pada malam hari. Ketika diamati, tiba-tiba sosok ini terjatuh. Kepanikan muncul, namun kemudian saat kita mendekat di bawah jembatan, tidak ada jejak sama sekali.

3. Bundaran Teknik

Salah satu cerita melegenda lagi di UGM adalah mitos mengenai lagu gugur bunga di tugu teknik. Barang siapa menyanyikan lagu gugur bunga di bundaran teknik, maka akan menjumpai makhluk lain. Tandanya, ketika orang yang menyanyikan lagu ini mencium bau harum, makhluk lain itu masih berada jauh dari kalian. Namun, ketika bau itu hilang perlahan, tandanya makhluk itu ada sangat dekat dari kalian.

4. FEB

Sosok penunggu FEB yang dikenal “Mbak Yayuk” memang sudah sering dibicarakan. Beredar cerita bahwa ia bunuh diri karena skripsinya yang ditolak hingga gagal lulus. Sosoknya dikenal seperti mahasiswa biasa dengan pakaian yang “jadul”. Menurut beberapa cerita, Mbak Yayuk tidak hanya sering terlihat di FEB saja, namun juga di fakultas seberangnya, yaitu Fakultas Ilmu Budaya.

5. FIB

Selain Mbak Yayuk yang menurut cerita juga sering terlihat di FIB, masih ada cerita lain tentang fakultas ini. Menurut beberapa cerita, di antara semua gedung di FIB, justru gedung baru yang bernama ‘Gedung Soegondo’ menyimpan aura yang paling mengerikan. Beredar cerita bahwa pembangunan gedung itu dulunya “tidak direstui” oleh “penunggu” yang ada di sana.

Gedung tujuh lantai ini menyimpan cerita di setiap lantainya. Konon, ada lantai tertentu yang menjadi “pusat” dari penunggu gedung ini. Cerita di lantai lain di antaranya adalah dilihatnya seorang “mahasiswa” yang berdiam di salah satu kelas gedung ini saat malam hari, dan “dijumpainya” seorang “bapak-bapak” yang turun dari tangga saat malam hari.

Apakah kamu pernah merasakan cerita horor juga di gedung area kampus? Ceritakan kisah horormu di gööp chat, komunitas eksklusif mahasiswa kampus di Indonesia. UGM punya banyak cerita menarik, bagikan juga ceritamu!

Join UGM Talk | Gööp

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link