Ketika menjadi mahasiswa baru (maba), banyak dari kita menghadapi culture shock dengan kebiasaan yang ada di bangku kuliah. Mahasiswa dituntut untuk bekerja mandiri, tidak lagi dibersamai oleh bapak dan ibu guru atau teman-teman. Salah satu tantangan yang biasanya dihadapi oleh maba adalah ketika menghubungi bapak/ibu dosen untuk sekadar menyetujui Kartu Rencana Studi atau meminta tanda tangan.
Banyak mahasiswa yang kemudian mendapatkan tanggapan yang buruk dari dosen karena etika dalam menghubungi dosen tidak dihiraukan. Untuk menghindari hal itu, apa saja etika yang perlu kita perhatikan sebelum menghubungi dosen melalui chat whatsapp atau pesan singkat?
Perhatikan Waktu
Meskipun seorang dosen, mereka tetaplah memiliki kehidupan pribadi yang perlu kita hormati. Oleh karena itu, apabila kita ingin menghubungi mereka dengan sopan, hubungilah di waktu yang tepat, yaitu di jam kerja.
Hindari menghubungi dosen di jam-jam malam atau di hari libur karena akan mengganggu privasi mereka. Tentu, hal ini bisa ditoleransi apabila ada keperluan yang sangat mendesak atau atas persetujuan pribadi dosen yang memperbolehkan menghubungi di luar jam kerja.
Awali dan Akhiri dengan Salam
Untuk memulai percakapan, menyampaikan salam adalah hal wajib yang perlu dilakukan untuk menghormati mereka. Sapaan salam, seperti Assalamualaikum/Selamat Pagi/Siang/Sore bisa digunakan dengan menyesuaikan dosen yang bersangkutan. Hindari penyingkatan yang menimbulkan multipersepsi, seperti Ass. atau Askum.
Sertakan Identitas
Identitas diri kalian sangat penting untuk disertakan dalam percakapan dengan dosen. Bayangkan saja jika kalian dihubungi oleh orang yang tidak dikenal, tentu saja pesan tersebut akan diabaikan.
Dosen juga tidak mungkin mengenali atau menyimpan nomor mahasiswanya satu-persatu. Identitas yang wajib disertakan adalah nama, jurusan, dan mata kuliah terkait jika ada.
Gunakan Kata “Maaf”
Untuk menunjukkan sikap hormat kepada dosen, sertakan kata “maaf” jika sekiranya dibutuhkan. Misalnya, “mohon maaf mengganggu waktunya” atau “mohon maaf apabila merepotkan”.
Sampaikan Maksud dan Tujuan dengan Jelas, Tidak Bertele-Tele
Setelah memperkenalkan diri, sampaikan tujuan kamu menghubungi dosen dengan jelas dan singkat, tidak bertele-tele. Contohnya “Saya membutuhkan tanda tangan Bapak pada lembar Kartu Rencana Studi saya. Untuk itu, kapan kiranya saya dapat menemui Bapak?”. Hindari kalimat yang memutar-mutar dan membingungkan.
Gunakan Bahasa Formal
Berbeda dengan percakapan yang dibangun bersama teman-teman kita, kita perlu menggunakan bahasa yang formal saat menghubungi dosen. Hindari penyingkatan apabila tidak diperlukan dan hindari kata ganti seperti “aku”, “kamu”, atau “dia”.
Gunakan Kata “Terima Kasih” dan “Baik”
Untuk mengakhiri percakapan, sertakan kata terima kasih. Hal ini juga berlaku untuk percakapan selanjutnya apabila masih terus berlanjut. Selain itu, apabila kalian telah mendapatkan jawaban dari dosen yang bersangkutan, jawab dengan kata-kata yang menurut, seperti “baik” agar tidak terkesan lancang. Hindari kata atau kalimat yang menimbulkan kesan memerintah, seperti “Kapan Bapak bisa menemui saya?”.
Tujuh hal di atas adalah poin-poin penting yang perlu kita perhatikan saat akan menghubungi dosen dengan memperhatikan etika dan sopan santun. Beberapa hal itu juga dapat menghindarkan kita dari masalah miskomunikasi dan mispersepsi.
Kalian tentu saja tidak mau membuat masalah dengan dosen saat masih menjadi mahasiswa baru, bukan? Maka, perhatikan mulai dari hal-hal kecil seperti komunikasi dan etika. Semoga berhasil!
Jangan lupa bagikan tipsmu ke temen kampus lainnya di Komunitas Kampus mu di Gööp ya!
Penulis : Nafi Khoiriyah
Editor : Aneq Oktina
7 Tips Terbaik Menghubungi Dosen untuk Mahasiswa saat Kuliah Online was originally published in Gööp Kampus on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.
