Perjuangan Rendy, Masuk FTTM ITB dan Kedokteran UGM Sekaligus

FB Share

Tidak diterima lewat SNMPTN, bukan berarti duniamu akan hancur. Bukan berarti mimpi yang sedang kamu rajut akan hancur sia-sia. Bukan berarti bahwa mimpimu harus berhenti sampai disitu saja. Percayalah, Tuhan memiliki rencana baik untukmu, dengan jalan yang terbaik pula.

Kalau pada 8 April 2020 kemarin belum diterima SNMPTN, it’s oke guys. Mimpimu masih panjang. Dapat diraih dengan jalan yang masih banyak pula. SBMPTN dan Ujian Mandiri (UM), masih ada. Adapun, masih banyak juga jalan yang dimiliki untuk meraih mimpi-mimpimu. Sedih boleh, tapi kamu harus segera pulih dan bangkit kembali.

Percayalah kalian yang belum berhasil tidak sendirian. Masih banyak pejuang di luar sana yang juga belum berhasil meraih mimpinya. Tak ayal, beberapa selebgram pun turut merasakan pahitnya seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Sumber: https://www.instagram.com/rendystywn/

Kisah Rendy Setiawan adalah salah satunya. Melalui akun Youtube miliknya, ia bercerita tentang kisah masuk FTTM (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan) yang menyebabkan dirinya harus gap year.

Dalam ceritanya, ia menyebutkan bahwa ia mendapatkan tulisan merah selama tiga kali berturut-turut. Jalur SNMPTN, gagal. Jalur SBMPTN, gagal. Bahkan jalur Ujian Tulis UGM, ia gagal lagi. Ia mengaku sangat sedih. Kepercayaan diri yang Rendy miliki tak sebanding dengan kemampuannya. Akibatnya, perasaan kecewa terus datang menghampirinya.

“Gue waktu itu dapet tulisan maaf, warna merah, yang ketiga kalinya beruntun. Gue murung banget, gue sedih banget,” jelas Rendy.

Di sela-sela kesedihannya, ia mencoba UTUL UGM periode dua untuk seleksi masuk jurusan Diploma 3, atau sering disebut D3. Cukup bersyukur, ia berhasil diterima di D3 Teknik Elektro UGM dan S1 Teknik Mesin UNS. Dengan segala pertimbangan yang ia miliki, akhirnya ia memilih UGM sebagai tempat sementaranya belajar sembari mempersiapkan amunisi untuk berjuang kembali pada tahun selanjutnya.

Namun, keputusan untuk kuliah sementara sembali mempersiapkan diri rupanya bukan jalan yang tepat untuknya. Ia menjelaskan bahwa waktu belajarnya untuk mempersiapkan diri pada SBMPTN tahun selanjutnya menjadi tidak efektif. Waktunya terlalu banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang tentu saja tidak sedikit. Hingga pada akhirnya ia memilih untuk berhenti, meski dengan resiko yang harus ia pertimbangkan dan hadapi setelahnya.

“Bokap gue sempat khawatir sama keputusan gue. Kata dia kalau sampai gue nggak lolos SBM tahun depan, gue bisa gila,” ujarnya sembari tertawa.

Keputusan yang ia ambil memang berat. Orang tuanya benar-benar khawatir dengannya. Takut anak laki-lakinya itu mengalami stres atau depresi jika apa yang diharapkan tidak dapat tercapai. Lagi-lagi, semua memang membutuhkan pengorbanan bukan? Tidak ada hal secara tiba-tiba muncul dengan sendirinya.

Sampai pada titik itu, Rendy benar-benar mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan usahanya untuk mencapai FTTM ITB. Sebuah tujuan dan jalan hidup yang ia miliki. Ia benar-benar fokus terhadap apa yang ia pilih bahkan ia pernah mendiamkan chat dari pacarnya, Nanda Arsyinta (seorang selebgram, namun sekarang sudah menjadi mantan pacar). Ia tak lagi bercanda soal masa depan.

“Waktu gue bimbel (bimbingan belajar) lagi (untuk persiapan SBMPTN tahun selanjutnya, 2015), gue ngerasa dulu belum ada apa-apanya, tapi gue udah PD banget,” ujar Rendy.

Setelah memilih berhenti kuliah, Rendy didaftarkan di salah satu bimbel di Yogyakarta. Selama di situ, ia merasa bahwa pengetahuan yang ia miliki pada pengalaman SBMPTN pertamanya (2014) belum ada apa-apanya. Masih banyak hal yang belum ia ketahui dan dalami. Artinya, jangan sampai merasa percaya diri padahal sebenarnya banyak hal yang masih belum dipahami. Akibatnya? Kecewa karena ekspektasi yang diimpikan tak sesuai kenyataan.

Pagi, siang, sore, ia habiskan untuk belajar SBMPTN. Ia tak mau gagal lagi. Dengan niat dan kesungguhan yang ia miliki, ia berhasil meraih nilai tertinggi dan peringkat teratas pada beberapa try out di Yogyakarta. Rendy merasa kemampuannya semakin baik. Percaya diri yang sempat hilang, kini tumbuh kembali. Namun, hal itu disertai dengan kemampuannya yang semakin baik pula.

“Setelah beberapa kali meraih nilai TO tertinggi. Dari situ gue mulai PD lagi tuh. Tapi PD yang sekarang tuh benar-benar berisi gitu, bukan yang kosong kayak kemarin.”

Sumber: https://www.instagram.com/rendystywn/

SBMPTN 2015 ia daftar dengan memilih tiga jurusan di ITB. Ia mengatakan bahwa pilihan yang ia ambil langsung ia pilih pada jurusan-jurusan yang high grade. Rendy sudah mengulang setahun, persiapannya jauh lebih baik. Karena itulah Rendy berhasil meyakinkan diri untuk mengisi tiga pilihan di SBMPTN-nya dengan prodi yang cukup tinggi. Sayang, udah ngulang setahun, katanya.

Selain itu, Rendy juga mengikuti ujian tulis yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Pilihan pertamanya tidak main-main, yaitu Pendidikan Dokter. Passing grade yang tinggi sekali bahkan untuk anak-anak saintek.

“Waktu gue ngerjain soalnya (utul UGM), gue mulai ngerasa agak tenang, nih. Gue bisa ngerjain soalnya. Gue ngerasa ngerjainnya benar-benar maksimal aja, kaya pas ngerjain TO biasanya,” ucap Rendy.

Tibalah masa pengumuman SBMPTN. Waktu kala itu berbarengan dengan bulan Ramadhan. Ketika sedang menunggu buka puasa bersama dengan keluarganya di luar rumah, ayahnya tidak sabar ingin mengetahui hasilnya saat itu juga (pukul 5 sore). Padahal Rendy ingin membukanya setelah buka puasa, biar bisa memperbanyak doa terlebih dahulu, alasannya. Akhirnya, ayahnya mencari warnet terdekat untuk membuka portal web SBMPTN. Maklum, kondisi koneksi yang tak terlalu bagus mengharuskan sang ayah untuk melakukannya.

Sumber: https://www.instagram.com/rendystywn/

“Ren, kamu keterima. FTTM ITB,” ucap sang ayah sembari berlari dan tersenyum.

Saat itu rasanya dunia berhenti. Tatapan kosong. Tak percaya impian yang ia cita-citakan selama ini berhasil ia wujudkan. Apa yang ia idam-idamkan berhasil ia raih saat ini.

Kebahagiannya tak sampai di situ. Beberapa hari setelah pengumuman SBMPTN, Rendy membuka hasil ujian tulis UGM. Ia penasaran dengan hasilnya, meski tahu pilihannya akan tetap pada FTTM ITB. Dan hasilnya…

“Selamat, Saudara diterima pada Program Studi S1 PENDIDIKAN DOKTER melalui jalur UTUL UGM.”

Ia benar-benar merasa bersyukur. Berhasil membuat kedua orang tuanya bahagia. Sesuatu yang ia dambakan sejak tahun lalu, kini semua terwujud.

Gue benar-benar percaya kalau hasil tidak akan mengkhianati usaha.”

Penulis: Hafiyyananrlt

Editor: Herra Dwi


Perjuangan Rendy, Masuk FTTM ITB dan Kedokteran UGM Sekaligus was originally published in Gööp Kampus on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Artikel yang berkaitan

Get Gööp app to engage with your community now!

Google Play LinkApp Store Link